Semakin tahun era information boom semakin terasa, media sosial muncul dengan berbagai bentuk.
Semua orang mencoba untuk menunjukkan “this is me” dengan keunikan & pola pikir mereka masing-masing.
Tapi, materialisme masih menjadi puncak kebanggaan utama mayoritas para content creator (dan konsumen tentunya).
- kekayaan (wealth),
- kekuasaan (power),
- kecantikan (beauty)
- popularitas (popularity).
Keempat hal diatas menjadi parameter “sukses” menurut mereka. Dan uniknya, kita (termasuk penulis) kadang-kadang khilaf & terpeleset untuk menjadikannya juga tolak ukur keberhasilan.
Dengan apa?
Dengan membandingkan apa yang sudah kita dapat saat ini dengan selebritas sosial media yang senantiasa mempertontonkan keempat hal diatas. Akhirnya apa?
KITA TIDAK PUAS
KITA TIDAK BERSYUKUR
Naudzubillah.
Semoga Allah senantiasa menjaga iman & pola pikir kita sesuai jalanNya. Amiin