Masjid merupakan tempat dan pusat ibadah umat Islam, namun kenyataannya fungsi masjid perlahan mulai bergeser dari apa yang di contohkan rasul pada zamannya, dulu Rasulullah menjadikan masjid sebagai salah satu pusat peradaban, baik itu spiritiual, sosial, politik dan ekonomi.
Namun saat ini hanya tersisa pada pusat spiritual saja. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, diantaranya adalah kualitas, visi dan misi para manajemennya atau yang sering disebut takmir kurang memadai. Padahal masjid merupakan satu-satunya lembaga yang “anti-bangkrut” dan juga mempunyai pendapatan “abadi” selama memang masjid itu berdiri kokoh diatas bumi. Yaitu berasal dari Zakat dan Infaq.
Maka dari itu diperlukan pengaturan yang baik dan terintegrasi untuk mengembalikan fungsi masjid seperti yang diimpikan semua muslim. Sisi yang pertama harus dibenahi adalah dari manajemennya, baik itu secara sumber daya maupun tekniknya, dengan kata lain jika fokus kepada urusan keuangan maka harus ditingkatkan cara pengelolaan keuangannya, atau manajemen keuangan masjid, baik itu dari sisi pendapatan, pengeluaran dan pendistribusiannya.
Dengan manajemen keuangan yang baik, insya Allah masjid bisa kembali menjadi pusat peradaban, terutama dari sisi sosial dan ekonomi.
Berikut detail dari konsep sederhana terkait manajemen dan keuangan masjid
[scribd id=477588786 key=key-uMYnbO7GJfPfDKQiM8ZL mode=scroll]