spesialis ibadah

Kamu Spesialis Dalam Ibadah Apa ?

Setiap orang di dunia (yang sudah memenuhi syarat sah ibadah) wajib mengerjakan ibadah-ibadah yang diminta oleh Allah azza wajalla,  apalagi ibadah yang bersifat fardhu, tidak ada uzur ketika kita tidak mengerjakannya. Walaupun kita sedang sakit, sedang perjalanan, sedang dalam keadaan berat, tetap ibadah wajib masih melekat ke kita.

Rukhsoh (keringanan) yang diberikan Allah ketika kita sedang ada uzur hanya pada meringankan cara dan waktunya saja atau mengganti dengan yang lain, bukan menghilangkan secara total.
Misal, sudah masuk waktu shubuh, ternyata kita sedang tidak enak badan, kita tetap wajib melaksanakan sholat Shubuh, Allah hanya meringankan caranya saja, kita boleh tayamum sebagai pengganti wudhu, dan kita boleh sholat shubuh di rumah, sambil duduk atau berbaring jika memang keadaan kita tidak memungkinkan untuk berdiri secara normal.

Atau ibadah puasa ramadhan, ketika kita harus ada perjalanan jauh dan membutuhkan tenaga ekstra, kita diberikan rukhsah untuk tidak berpuasa, tetapi tetap wajib untuk mengganti di hari lain selain Ramadhan.

Tetapi berbeda dengan ibadah yang bersifat sunnah. Setiap orang boleh melakukan, boleh tidak. Akan tetapi, sebagai orang yang terus ingin mencari label muttaqin di sisiNya, kita terus diminta untuk fastabiqul khairat (berlomba-lomba) untuk mengerjakan ibadah-ibadah sunnah. Uniknya, ternyata Allah memberi kemampuan yang berbeda pada setiap manusia dalam melaksanakan ibadah sunnah ini. Kita tidak bisa dan tidak boleh memukul rata kemampuan setiap orang dalam melaksanakan ibadah sunnah ini. Apalagi kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Kecuali itu memang Ibadah wajib, misal sholat wajib 5 waktu, puasa ramadhan, zakat fitrah, dan lainnya. Semua orang HARUS bisa melaksanakan semaksimal mungkin.

Sedangkan untuk ibadah-ibadah sunnah, semua tergantung takdir kelebihan apa yang diberikan Allah kepada kita,

Ini tergambar pada era Sahabat Nabi, mereka mempunyai style yang berbeda-beda.

  • Ada yang ahli sedekah
  • Ada yang ahli sholat sunnah
  • Ada yang ahli berperang
  • Ada yang ahli puasa sunnah
  • Ada yang ahli ilmu
  • Dan lainnya.

Jadi pesannya adalah : cari takdir (kelebihan) yang Allah titipkan untuk kamu!

Jadi kita tidak bisa memukul rata semua orang “kamu harus seperti saya yang begini begitu ….”

Sebagai contoh, jika kita senang dengan Ilmu, senang ikut kajian kemana-mana (bahkan sampai melakukan safar), senang membaca kitab-kitab, ahli dalam menghafal Quran & Hadits, dan lainnya, Kita tidak bisa memaksa orang lain seperti kita, ada memang orang yang di takdirkan “berat” untuk fokus beribadah di jalur tersebut, tetapi ketika berbicara sedekah, dia sangat jor-joran. 

Jika kita ditakdirkan oleh Allah menjadi ahli sholat, setiap hari kita bisa melakukan lebih dari 50 rakaat sholat. Maka kita tidak bisa memaksa orang lain mengikuti standar kita tersebut.

Kenapa?

Kembali lagi, karena Allah memberikan takdir (kelebihan) yang berbeda untuk orang lain.

Masya Allah inilah agama yang sempurna, tidak memaksa pemeluknya untuk bisa menjalankan semua ibadah yang bersifat pilihan, namun fleksibel sesuai tipe & takdir kelebihan kita masing-masing.

Dan hal tersebut adalah salah satu bentuk cara kita bersyukur sudah diberikan kemudahan, yaitu memanfaatkan kelebihan itu untuk beribadah dan mencari ridho Sang Pemberi.

Yang jadi catatan adalah, jika kita sudah diberikan kelebihan A akan tetapi kita tidak memaksimalkannya, maka hati-hati, Allah akan murka.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(QS. Ibrahim : 7)

So pertanyaannya,

apa spesialisasimu dalam ibadah?

atau mungkin kamu ditakdirkan sebagai seorang generalis dalam ibadah?


Wallahu A’lam
Baarakallahufiikum.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x